Arti Ungkapan "Becik Ketitik Ala Ketara Tegese"

Arti Ungkapan “Becik Ketitik Ala Ketara Tegese”

Becik Ketitik Ala Ketara Tegese adalah pepatah Jawa yang membingungkan namun penuh makna. Cara membaca atau melafalkan ungkapan tersebut adalah becik ketitik olo ketoro. Bagi masyarakat Jawa tentu sudah tidak asing dengan ungkapan tersebut, ya mungkin bagi bagi generasi 2000an ke atas agak bingung karena saat ini sudah cukup jarang ditemui penggunan kata itu.

Nah, kali ini Ebsof akan mengupas secara lengkap arti dan implikasi dari pepatah ini, serta bagaimana kita dapat mengaplikasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Ayo kita mulai!

Apa Arti Becik Ketitik Ala Ketara Tegese?

Becik ketitik ala ketara tegese” merupakan pepatah dalam bahasa Jawa yang bisa diartikan sebagai “kebaikan sekecil apa pun, tetap bernilai“. Pepatah ini mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati setiap tindakan baik, sekalipun sangat kecil, karena nilai yang terkandung di dalamnya tetap berharga. Meskipun sesuatu terlihat kecil atau sepele, namun jika dilakukan dengan tulus dan ikhlas, maka nilainya akan tercermin dengan jelas dan memiliki manfaat dalam kehidupan kita.

Maknanya, setiap perbuatan yang baik pasti akan diketahui. Pun sebaliknya, perilaku busuk cepat atau lambat juga pasti terungkap. Ini warisan ajaran luhur nenek moyang yang menggariskan bahwa hidup itu mesti melandaskan pada budi pekerti mulia.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

tuladha becik ketitik ala ketara

Intinya, implikasi dalam kehidupan sehari-hari tentang “becik ketitik olo ketoro” ini nih, kita harus bijaksana dalam menghadapi setiap tindakan atau keputusan kita, karena bisa aja yang terlihat sepele atau kecil, akhirnya berimplikasi besar atau terlihat jelas dalam hidup kita. Ungkapan “becik ketitik ala ketara tegese” memiliki banyak implikasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Menghargai Tindakan Kecil

Pepatah ini mengingatkan kita untuk menghargai tindakan-tindakan kecil yang seringkali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti misalnya, membantu orang lain, memberikan senyuman, atau memberikan kata-kata semangat. Meskipun tindakan-tindakan ini terlihat sepele, namun jika dilakukan dengan tulus dan ikhlas, maka bisa memberikan pengaruh yang besar bagi orang lain dan lingkungan sekitar.

2. Memberikan Dampak Positif

Pepatah ini juga mengajarkan kita untuk selalu berusaha memberikan dampak positif dalam setiap tindakan kita. Meskipun tindakan kita terlihat kecil, namun jika dilakukan dengan penuh kebaikan dan ketulusan, maka dapat membawa perubahan yang signifikan bagi lingkungan sekitar.

3. Menghargai Nilai Kecil dalam Diri Sendiri

Selain menghargai tindakan kecil dari orang lain, pepatah ini juga mengajarkan kita untuk menghargai nilai-nilai kecil dalam diri sendiri. Kadang-kadang kita sering meremehkan potensi dan kemampuan kita sendiri hanya karena dianggap kecil atau sepele. Namun, jika kita mampu mengenali dan menghargai nilai-nilai kecil dalam diri sendiri, maka kita dapat memotivasi diri untuk terus berbuat yang terbaik.

Arti Becik Ketitik Ala Ketara: Kebaikan yang Nyata dan Terbukti

Becik ketitik ala ketara, mungkin banyak di antara kita yang sudah akrab dengan pepatah Jawa yang terkenal ini. Pepatah yang sering digunakan sebagai pedoman hidup ini memiliki makna yang sangat dalam dalam budaya Jawa. Dalam bahasa Jawa, arti becik ketitik ala ketara adalah “baik terbukti, buruk kelihatan sendiri”. Mengutip buku Ilmu Kearifan Jawa oleh Pitoyo Amrih, kalimat tersebut mengandung makna bahwa pada akhirnya kebenaran dan kesalahan itu akan terlihat.

Pentingnya Tindakan Baik yang Nyata Konsep becik ketitik ala ketara mengingatkan kita bahwa tindakan baik yang kita lakukan, baik itu kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, akan memperoleh ganjaran yang setimpal. Tindakan baik yang kita lakukan tidak hanya akan dirasakan oleh diri kita sendiri, tetapi juga oleh orang-orang di sekitar kita. Sebagai contoh, jika kita membantu seseorang yang membutuhkan, tindakan baik kita akan membuat mereka merasa dihargai dan berterima kasih kepada kita. Bahkan, tindakan baik kita juga dapat memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Namun, sebaliknya, jika kita melakukan tindakan buruk atau memiliki niat yang jahat, konsep becik ketitik ala ketara mengingatkan kita untuk segera mengurungkan niat tersebut. Sebab, perbuatan buruk hanya akan mendatangkan akibat yang buruk pula. Seiring waktu, tindakan buruk kita akan terbuka dan terlihat oleh orang lain, dan kita akan memperoleh konsekuensi yang pantas. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu berusaha melakukan tindakan baik yang nyata dan menghindari tindakan buruk yang bisa merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

  • Becik Tegese Yaiku Utama Tumrap Bebuden Arti utama dari “becik tegese” dalam bahasa Jawa adalah perilaku atau kelakuan yang baik. Kata “becik” menggambarkan hal-hal yang positif, terpuji, dan layak dicontoh, sedangkan “tegese” berarti arti atau makna. Oleh karena itu, “becik tegese” mengacu pada perilaku yang baik, terutama dalam hal budi pekerti dan tindakan.
  • Ketitik Tegese Yaiku Konangan (Kawêruhan) Marga Kasumurupan Pada sisi lain, “ketitik tegese” dalam bahasa Jawa menggambarkan situasi ketahuan atau terjebak karena dipergoki atau terciduk. Kata “ketitik” merujuk pada momen tertentu atau situasi yang spesifik, dan “tegese” masih memiliki arti sebagai makna atau arti. Dalam konteks ini, “ketitik tegese” menggambarkan situasi ketahuan atau terjebak dalam tindakan yang tidak benar atau tidak diinginkan.
  • Ala Tegese Yaiku Elek, Ora Becik, Jahat lan Sak Piturute Sementara itu, “ala tegese” dalam bahasa Jawa merujuk pada perilaku atau tindakan yang jelek, buruk, culas, atau jahat. Kata “ala” menggambarkan hal-hal yang negatif atau tidak diinginkan, dan “tegese” masih memiliki arti sebagai makna atau arti. Dengan demikian, “ala tegese” menggambarkan perilaku yang tidak baik atau negatif.
  • Ketara Tegese Yaiku Katon Cetha, Katon Terang Di sisi lain, “ketara tegese” dalam bahasa Jawa menggambarkan hal-hal yang tampak jelas, terang, atau dapat dilihat dengan jelas. Kata “ketara” merujuk pada hal-hal yang nyata atau jelas, dan “tegese” masih memiliki arti sebagai makna atau arti. Oleh karena itu, “ketara tegese” menggambarkan hal-hal yang dapat dilihat atau diketahui dengan jelas.

Makna dalam Perspektif Keagamaan

Pepatah becik ketitik ala ketara juga memiliki makna yang dalam dalam perspektif keagamaan. Seperti yang disebutkan dalam surat Az-Zalzalah ayat 7: “Maka barangsiapa mengerjakan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan kita, baik itu baik atau buruk, akan memperoleh balasan yang sesuai. Jika kita melakukan tindakan baik, kita akan mendapat balasan yang baik pula. Namun, jika kita melakukan tindakan buruk, kita juga akan mendapat balasan yang buruk.

Oleh karena itu, dalam perspektif keagamaan, becik ketitik ala ketara mengajak kita untuk senantiasa melakukan tindakan baik yang nyata, baik itu dalam hubungan kita dengan Tuhan, dengan sesama manusia, maupun dengan alam sekitar. Tindakan baik yang kita lakukan akan membawa berkah dalam hidup kita dan juga akan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.

Contoh soal mata pelajaran Bahasa Jawa yang paling sering muncul yaitu:

Golekana tegese baribasan ing ngisor iki!
Becik ketitik ala ketara
Wangsulan: Tumandang apa wae, endi sing becik lan endi sing ala bakal ketara.

Bahasa Indonesiane Paribasan “Becik ketitik ala ketara yaiku”?
Wangsulan: Becik ketitik ala ketara “yang baik akan kelihatan dan yang buruk juga akan tampak”.

Arti sing diarani paribasan iku yaiku konsep sing ora bisa digugu banget sing artine ora mudheng dadi dawuh sejatine (pengandaian).
Tuladha: Becik ketitik ala ketara.
Wangsulan: Tegese Becik lan ala bakal ketara ing mburine.

Unen-unen becik ketitik ala ketara kalebu?
Wangsulan: Paribasan

Paribasan, unen-unen kang wis gumathok racikane lan mawa teges tartemtu. Dhapukaning paribasan awujud ukara utawa kumpulaning tembung (frase), lan kalebu basa pinathok.
Tuladha : a. Becik ketitik ala ketara = sing becik bakal tinemu, sing ala bakale ketara

Kesimpulan

Dengan demikian, kita telah mengeksplorasi arti yang terkandung dalam ungkapan “Becik Ketitik Ala Ketara”. Paribasan Jawa yang mengajarkan tentang pentingnya perbuatan baik yang akan terlihat jelas pada akhirnya. Pesan yang terkandung dalam ungkapan ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu berbuat baik, karena pada akhirnya, baik atau buruknya perbuatan akan memperoleh ganjaran yang setimpal.

Mari kita mengambil inspirasi dari pepatah Jawa ini untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang baik dan berbuat baik kepada orang lain, baik dalam tindakan maupun niat. Semoga pesan yang terkandung dalam ungkapan ini dapat menginspirasi kita untuk hidup dengan prinsip yang baik dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

Begitulah, “Becik Ketitik Olo Ketoro” menjadi pengingat penting bagi kita untuk mengutamakan perbuatan baik dalam hidup kita. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi kepada pembaca. Mari kita terus menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar kita. Terima kasih telah membaca artikel ini!

0